TENDENSI SENTRAL
2. MEDIAN
Median adalah nilai yang menjadi batas 50 persen distribusi frekuensi bagian bawah dan 50 persen distribusi frekuensi bagian atas. Ringkasnya median adalah nilai yang membagi distribusi menjadi 2 bagian yang sama yakni 50 persen, 50 persen.
a. Rumus median untuk data tunggal
Untuk
mencari nilai median suatu set data yang tidak dikelompokkan dapat dilakukan
dengan tiga langkah sebagai berikut.
ü Lakukan data array atau urutkan data dari
mulai nilai terkecil hingga nilai terbesar.
ü Tentukan posisi median dengan menggunakan
rumus (n+1)/2 dimana n adalah jumlah observasi.
ü Nilai median adalah nilai observasi pada
posisi (n+1) tersebut.
Contoh : hasil observasi terhadap berat badan
5 orang pasien adalah 63 kg, 45 kg, 50 kg, 60 kg, 55 kg, berapa nilai
mediannya?
Data array : 45 kg, 50 kg, 55 kg, 60 kg, 63 kg
Pengamatan : 1 2 3 4 5
Posisi median (n+1)/2 = (5+1)/2 = 3,
pengamatan ke 3
Jadi, nilai median berat badan 5 orang pasien
tersebut adalah 55 kg.
Jika jumlah pengamatannya genap maka nilai
median ditentukan pengamatan sebelum dan sesudah posisi median.
Contoh : hasil observasi terhadap berat badan
6 orang pasien adalah 63 kg, 45 kg, 50 kg, 60 kg, 55 kg, 65 kg, berapa nilai
mediannya?
Data array : 45 kg, 50 kg, 55 kg, 60 kg, 63
kg, 65 kg
Pengamatan : 1 2 3 4 5 6
Posisi median (n+1)/2 = (6+1)/2 = 3,5, antara
pengamatan ke 3 dengan pengamatan ke 4
Jadi, nilai median berat badan 6 orang pasien
tersebut adalah (55 kg+60 kg)/2 = 115/2 = 57,5 kg.
a. Rumus median untuk data kelompok
Ket : L = tepi
bawah kelas median
N = banyaknya frekuensi
∑fke-1 = jumlah frekuensi sebelum kelas median
fe = frekuensi kelas median
i = interval kelas
Contoh :
Diameter dari 40 buah pipa adalah sebagai berikut :
Diameter pipa (mm)
|
f
|
65-67
|
2
|
68-70
|
5
|
71-73
|
13
|
74-76
|
14
|
77-79
|
4
|
80-82
|
2
|
Jumlah
|
40
|
Penyelesaian :
Jumlah frekuensi
(N) = 40 dan 1/2N = ½.40 = 20
Kelas
median adalah ∑f > atau ≥ 20
Jadi kelas median
adalah kelas ke 3
3. MODUS
Secara sederhana modus didefinisikan nilai
yang paling sering muncul atau nilai yang memiliki frekuensi paling banyak.
Satu hal yang perlu diingat bahwa modus adalah persoalan nilai bukannya
frekuensi. Frekuensi hanya menunjuk intensitas kemunculan sesuatu nilai.
a. Modus data tunggal : Data dengan frekuensi
terbanyak. Contoh
: hasil pengukuran berat badan bayi (11 bayi) dalam kilogram adalah 3; 2,6;
2,7; 2,7; 3; 2,7; 2,5; 2,5; 2,7; 2,8; 2,9 maka nilai modus berat bayi tersebut
adalah 2,7 kilogram.
b. Modus data kelompok : Untuk menentukan besarnya nilai modus pada data yang telah dikelompokkan dapat digunakan rumus delta sebagai berikut.
Ket : L = batas bawah kelas modus
Δ1 = beda frekuensi kelas modus dengan
frekuensi kelas sebelumnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar